Dede Arif : Putra Masawah Penghafal Al-Qur’an


Siapa yang tak ingin menjadi seorang Hafidz, semua orang muslim pasti menginginkannya, karena menjadi hafidz atau penghafal Al-Qur’an adalah suatu kebanggaan. Selain mendapat pahala, salah satu amalan mulia ini bisa menjamin seseorang masuk surga dengan kedudukan tertinggi.

Sebetulnya, banyak sekali penghafal Al-Qur’an di seluruh penjuru Indonesia tak terkecuali di Desa Masawah Kecamatan Cimerak Kabupaten Pangandaran. Remaja 22 Tahun ini lahir di Dusun Masawah RT 05 RW 02 Desa Masawah dari pasangan suami istri Bapak Harun Ismail dan Ibu Ailah yang merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara. Dia menyelesaikan pendidikan di MIN Masawah, MTs Baitul Hikmah, dan MA Baitul Hikmah, kemudian dengan keyakinan dan tekad yang kuat melanjutkan ke Pondok Pesantren Sulaimaniyah dengan program Tahfidz Qur’an dan metode sistem Turki Utsmani yang cepat. Harapannya bisa menjadi hafidz.

“informasinya saya dapat dari teman, waktu masih di sekolah MA, saya pun mempunyai keyakinan untuk bisa diterima di Pesantren Sulaimaniyah dan itu tidak ada paksaan dari siapapun”.

Namanya Dede Arip Saepul Malik, diusianya yang masih muda Dede Arip memilih untuk memperdalam ilmu Agama. Bisa dikatakan Dede Arip memiliki kebiasaan yang berbeda dengan remaja lain seumurannya yakni menghafal Al-Qur’an. Kini 25 juz sudah dihafalnya.

Namun sekarang Dede Arip memilih istirahat dan memulihkan penyakit yang dideritanya, radang atau pembekakan pada laring. “ya mungkin setelah 3 tahun menghafal Al-Qur’an cara bicara saya menjadi cepat dan kaku sehingga untuk bicara normal saja lumayan kaku”.

Memang belum semua juz Al-Qur’an dapat dihafalnya tapi setidaknya Dede Arip adalah bukti bahwa di Desa Masawah ada remaja istimewa. Semoga cita-citanya dapat tercapai, menjadi pribadi yang rendah, membanggakan orang tua dan masyarakat Desa Masawah (red).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar