BERAWAL DARI HOBI BISA MERAUP RIZKI

Bonsai Boksus
Potensi alam di Desa Masawah sangatlah besar seakan tidak akan pernah habis, bahkan tanaman yang dianggap tidak manfaatpun bisa disulap menjadi sebuah karya seni yang indah, itulah yang dilakukan oleh Dedi Mulyadi warga di Dusun Masawah. Berawal dari hobi dan meluangkan waktu sehabis pulang kerja sebagai buruh harian lepas dia disibukan dengan merawat beberapa jenis tanaman hias (bonsai) di pekarangan rumahnya. Jenis tanamannya pun sangat beragam mulai dari Boksus, Santigi, Kiyanti, Mirten, Dolar, Caringin, sampai Kiara. Jenis tanaman yang sudah dibentuk menjadi bonsai sekitar 30 jenis tanaman. Pengadaan bahan tanaman tersebut diperolehnya dari sekitar hutan di Desa Masawah diantaranya dari hutan Cirawun, Ragadiem, Rancaleutik, Memengger dan ada juga yang diperoleh dari membeli bibit tanaman. “Banyak sekali jenis tanaman yang ada di daerah kita, tinggal kita mau mencari kukurusukan ka leuweung pasti dapat” kata Dedi.

Usaha yang ditekuninya ini sudah sekitar 3 tahun, meskipun masih terbilang belum lama namun peminatnya sudah cukup banyak. Terlebih lagi saat ini belum banyak yang punya usaha yang sama, jadi tidak terlalu banyak saingan. Dalam hal ini, tanaman bonsai yang bisa dikembangkan (dikawinkan) dan ditanam secara mandiri. “Alhamdulillah saat ini bonsai saya rawat sendiri, dibentuk sendiri, dan dikawinkan sendiri, nah disitulah tekhnik seni berimajinasi dan mengerdilkan bonsai harus dituangkan”, katanya.

Tanaman bonsai milik  Dedi juga kerap mendapatkan pesanan dari luar Desa Masawah, Seperti dari Batukaras, Cimerak dan Pangandaran. “Untuk perbulannya bisa terjual 4 buah bonsai”. Ungkap Dedi. Untuk harganya di mulai dari harga Rp. 250.000,- sampai dengan Rp. 1,5 juta. Harga yang berkisar jutaan tersebut adalah tanaman bonsai Boksus dan Santigi (Kiduduk). karena pohon tersebut sangatlah langka. Tanaman bonsai ini banyak peminat karena bentuk tanamannya yang menarik. Tidak heran jika harga penawarannya cukup tinggi. Dengan harga yang cukup itulah mengakibatkan penanaman dan parawatannya juga harus maksimal. Karena kalau tidak, bonsai yang mahal hanya akan mati sia-sia.

Dedi menjelaskan tata cara penanaman, perawatan dan juga pemilihan tanaman untuk di tempat teduh dan panas. Untuk tanaman tempat teduh, Dedi memberikan atap jaring di atasnya, jadi walaupun teduh tapi masih terkena cahaya matahari, bukan terkena panas. Dalam jangka perdua minggu, tanaman tersebut harus diberi vitamin dan obat pengusir hama. “Tapi dengan keterbatasan waktu saya belum sempat membuat atap jaring”, lanjut bapak 4 anak ini.

Menurut Dedi, setelah penanaman, tanaman bonsai harus terlindung dari sinar matahari, hujan dan angin. Kemudia kelembaban tanah dalam pot juga perlu dijaga jangan sampai tanah dalam pot kering.  Kemudian penyiraman tidak usah dilakukan selama medianya sudah lembab, cukup dikerudungi saja. Kalau sudah tidak ada pengembunan, baru disiram. Tapi kalau untuk soal penyiraman, bisa dilakukan pada malam hari. Tergantung cuaca, udara dan sebagainya.

“Untuk menjadi pengusaha seperti ini memang harus bisa teliti dan telaten, karena perwatannya memang membutuhkan waktu yang ekstra. Gampang-gampang susah lah,” ujar Dedi melanjutkan.
Dedi pun berharap, kelak suatu saat tanaman bonsai hasil budidaya ini dapat diapresiasi lebih tinggi oleh masyarakat. “Kan banyak tanaman hias tertentu yang pernah nge-trend lalu kemudian tidak bertahan lama," katanya.

*Untuk memesan atau hanya sekedar melihat beberapa koleksi bonsai milik Dedi Mulyadi atau biasa dipanggil “Mang PLNe” datang saja di Dusun Masawah RT 05 RW 02 Desa Masawah.

2 komentar: