Pasien Diare Terpaksa “Ngampar”

CIAMIS, (PRLM).- Korban diare di Ciamis selatan, Ciamis, sampai Minggu (24/1) malam terus meningkat jumlahnya. Saking banyaknya pasien yang diserang diare, beberapa Puskesmas tidak bisa menampung pasien, hingga ada pasien yang terpaksa “ngampar” di ruangan Puskesmas seperti terjadi di Puskesma Parigi dan Selasari.


Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Parigi Hj. Tini bersama tokoh masyarakat Parigi Drs. H. Abdul Gofar. “Puskesmas Parigi dan Selasari disesaki pasien, demikian pula Puskesmas Cimerak,” katanya.


Menurut H. Abdul Gofar, pasien diare di Puskesmas Parigi sekarang menjadi 40 orang, padahal siang tadi baru sekira 31 orang. Sementara korban di Kec. Selasari menjadi 41, sebelumnya hanya 37 orang. Untungnya, dari pasien di dua kecamatan tersebut, tidak ada yang diindikasikan kritis.


Sementara itu, di saat para kepala puskesmas di Ciamis selatan disibukkan oleh keharusan merawat pasien diare, Komisi IV DPRD Ciamis mengundang para kepala puskesmas untuk hadir di Dewan, Senin (25/1). Dewan mengundang para kepala puskesmas terkait serangan diare yang menyerang ratusan warga hingga menewaskan dua warga di antaranya.


Memperoleh undangan seperti itu, para kepala puskesmas merasa aneh. Mereka menilai, undangan itu tidak tepat karena mereka harus memperhatikan warga. “Seharusnya dewan saja yang datang ke Ciamis selatan sembari melihat kondisi warga,” kata beberapa kepala Puskesmas.


H. Abdul Gofar juga menyesalkan undangan dewan di saat para kepala puskesmas harus konsentrasi di wilayahnya. Menurut Abdul Gofar, dewan harusnya menunda dulu rencana pemanggilan para kepala puskesmas di Ciamis selatan. Mereka justru seharusnya datang ke Ciamis selatan. “Aneh juga dewan teh,” gerutunya.


Menurut surat yang diperoleh “PRLM”, Komisi IV DPRD Ciamis berencana mengundang pejabat di Dinas Kesehatan Ciamis terkait serangan diare tersebut. Dalam suratnya juga ada himbauan agar para kepala puskesmas hadir dalam pertemuan tersebut. (A-112/A-26).***

Sumber : Pikiran Rakyat Senin, 25 Januari 2010 , 01:32:00

1 komentar: